Survei Harga Properti Residensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa harga properti residensial di pasar primer mengalami pertumbuhan terbatas pada Triwulan II – 2025. Indikator ini terlihat pada Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang hanya meningkat sebesar 0,90% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 1,07% pada Triwulan I tahun yang sama.
Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menjelaskan bahwa penjualan unit properti residensial di pasar primer mengalami kontraksi sebesar 3,80% pada Triwulan II, setelah mencatat pertumbuhan 0,73% pada Triwulan sebelumnya “Perkembangan harga properti dipengaruhi perlambatan pertumbuhan penjualan unit properti residensial tipe kecil di pasar primer, sementara penjualan rumah tipe besar dan menengah mengalami kontraksi,”
.
Survei ini juga menunjukkan bahwa dana internal pengembang menjadi sumber pendanaan utama bagi pembangunan properti residensial, dengan pangsa sebesar 78,36%. Di sisi lain, konsumen lebih banyak memanfaatkan skema KPR untuk pembelian rumah di pasar primer, dengan kontribusi sebesar 73,06% dari total pembiayaan.
—